Sabtu, 03 September 2011

Debu Dosa


Banyak sekali hal hal yang terjadi dikala libur panjang seperti ini dan tanpa pembantu pula..! Namun luar biasanya banyak pelajaran yang saya petik , dari  liburan kali ini, senang rasanya dapat bertiga saja , sepanjang minggu…!! Walaupun badan harus lelah karena ditinggal si bibi mudik, tapi…banyak pekerjaan rumah yang kami selesaikan. Salah satu yang paling susah adalah membereskan kamar kerja suami saya ( yang fungsinya berubah menjadi gudang ) . Percaya gak percaya, kamar kerja itu, sudah beberapa kali di coba untuk dibersihkan tapi tidak pernah berhasil, kami ber 2 menyerah…! Tapi, tidak untuk liburan kali ini, kami berdua berhasil membereskan tumpukan file yang ternyata, lebih banyak tumpukan sampahnya dan debu. Liburan kali ini saya berhasil menyingkirkan tumpukan sampah dan debu, yang bikin saya dan suami enggan memasuki kamar tersebut karena kotor dan berantakannya minta ampun…!!! Ah, seneng nya….., karena agak sedih melihat tumpukan buku berhimpitan dengan sampah dan ditutup pula oleh debu. Begitu sulitnya membereskan ruang kerja suami saya itu…, perlu waktu seminggu!!! , belum lagi saya pun harus membereskan ruang ruang lain. Kebayang deh capenya.
Sewaktu saya baru baru menikah, saya berharap memiliki rumah mungil, yang berhalaman luas, tapi…saya harus belajar bahwa tidak setiap keinginan itu dapat  terlaksana, saya dan suami tinggal dirumah yang lumayan luas,dengan halaman yang lumayan luas juga. Which is itu adalah berkat, tapi itu dia…, terlalu sulit sekali untuk dibereskan, atau istilahnya terlalu sulit untuk diurus supaya terlihat rapih dan beradab. Kami memiliki 5 kamar tidur, dapur yang nyambung sama ruang makan, 3 kamar mandi, 2 ruang keluarga, ruang tamu, satu buah perpustakaan, belum lagi dengan 2 anjing peliharaan kami, dan juga “kandang” yang mereka pakai. Rasanya sungguh sulit membereskan rumah “sebesar” ini, yang diatas sudah beres, yang dibawah belum dipel…Tidak bisa saya tidak peduli terhadap ruang ruang yang ada tadi., takutnya bakal sama kayak kamar kerja suami, karena lama gak diberesin, dan terus ditumpuk barang barang. Walaupun ruang tersebut saya kunci rapat rapat, dan memfokuskan semua kegiatan rumah tangga dan aktivitas Keiko bermain di bawah, tapi..tetap saja debu debu itu masuk lewat celah celah yang tidak pernah saya “lihat” , ketika saya memasuki ruangan yang dikunci rapat rapat tadi, langkah saya jadi tidak nyaman, kaki saya tertutup debu debu halus, dan bersin bersin ( saya paling gak kuat sama debu ) ,jadi gak nyaman, akhirnya saya memutuskan untuk membersihkannya secara rutin , menyapu,   ngepel dan juga mengelap furniture furniture yang ada.
Saya berpikir…barang mati seperti ini , seperti meja dan lemari saja, bisa di hinggapi debu yang mengganggu pernafasan saya, padahal barang barang itu sama sekali tidak bergerak. Bagaimana dengan saya? Saya bisa ngomong, teriak, mikir…apa banyak debu, kotoran yang hinggap pada saya?Apa debunya masih tipis, sehingga untuk sekali usap saja sudah bisa lenyap, atau debunya begitu tebal? Seperti debu dan kotoran yang tadinya ada diruang kerja suami saya? bikin orang lain batuk batuk karena debunya? Ruang kerja suami saya, tidak dalam semalam tiba tiba menjadi kotor seperti itu, tahunan..ruang kerjanya diterlantarkan seperti layaknya gudang ( bahkan gudang , kami jauh lebih bersih )dari awalnya menumpuk barang, sampai, akhirnya dia malas untuk kerja disitu karena sudah tidak nyaman lagi, dan akhirnya terus terbengkalai, karena tidak pernah dibersihkan oleh pemiliknya. Saya mencoba untuk membersihkannya , tapi..saya tidak mengerti tentang berkas berkas dan buku buku yang harus dikelompokkan, ( saya nyerah ) Sampai akhirnya kami berdua turun tangan, perlahan lahan semua tumpukan buku dimasukan dalam lemari, semua sampah dikeluarkan , debu di fakum, dan lantai dipel, not in one night, tapi…lumayan berhasil.

Keadaan kita juga tidak jauh berbeda, dengan ruangan ruangan yang ada didalam rumah kita masing masing. Debu debu masalah, debu beban hidup, sampah iri hati, sampah kebencian, bercampur baur dalam ruang hati kita. Jangan ditumpuk, nanti ruang hati kita menjadi ruang yang sepi tak bertuan, tak berguna, dan kotor…Segera di Lap, dibereskan, Minta disembuhkan  oleh Tuhan. Memang tidak menyenangkan harus berhadapan dengan debu dosa, tapi lebih tidak menyenangkan lagi jika, harus berhadapan dengan tumpukan debu yang saya yakin akan menenggelamkan kita hidup hidup. Cepat bereskan!!!!! Hingga ruangan dihati kita dapat bersih, dan ditempati oleh kegembiraan kekal.Akui setiap dosa dan kesalahan kita dihadapan Tuhan sekarang,yang terkadang sering saya tunda karena saya merasa belum waktunya.., belum mampu…belum pas, tapi hari ini saya belajar untuk bisa melihat kedalam hati saya, apakah ada debu yang bertumpuk  dihati saya, dan dengan meminta kekuatan dari Tuhan, saya menghadapi dosa dosa itu, dan mohon ampun padaNya, sehingga IA akan menyucikan hati saya , dan membuatnya baru dan bersih kembali.
1 Yohanes 1:9-10 : Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
                                    sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
                                    Jika kita berkata ,bahwa kita tidak ada berbuat dosa
                                   Maka kita membuat Dia menjadi pendusta ,
                                   Dan firman Nya tidak ada didalam kita.

Tidak ada komentar: