Rabu, 11 Juli 2012

Keiko kesekolah


Tanggal  9 July 20012 adalah hari pertama kalinya putri kecilku pergi ke sekolah. Diusianya yang ke 3 tahun 5 bulan, 19 hari . Keiko masuk K 1 alias Tk nol kecil .Rasanya nano..nano…Dengan pakai celana coklat panjang yang dia sukai, Bag Pack gambar Barbie yang warna pinknya udah kumel saking kotornya karena sungguh sulit untuk membujuk dia supaya bisa dicuci, rambut kriwil karena susah buat disisir, dia mantap untuk pergi kesekolah. Rasanya sulit banget dipercaya, melihat Keiko yang begitu segar , dan bahagia, karena dia bener bener baru sembuh dari sakit. Dan 3 minggu ke belakang adalah masa masa yang sulit untuk kami sekeluarga . Terutama buat Keiko. Saya tahu ada rasa tidak nyaman dalam dirinya, namun dia tidak terlalu pandai dalam menyampaikannya, sehingga ngamuk adalah makanan kami tiap hari. Seminggu yang lalu , Keiko tidak mau diajak berbicara, dia hanya  bisa berteriak, dia tidak bisa meminta namun merebut, dia tidak bisa menyentuh namun memukul. Putri kecil ku yang lucu tiba tiba sangat menakutkan.


Aktivitas yang terarah,pengenalan hal hal baru, sosialisasi dengan teman sebaya, juga challenge , sepertinya sangat diperlukan oleh Keiko, walaupun saya sebagai mamanya sering mengajarkan berbagai  macam hal di rumah, namun apa yang saya berikan tidak sebanding dengan para teacher yang memang terdidik dalam   bidangnya , rencana untuk memasukkan keiko kesekolah yang tadinya tahun depan, kami percepat di tahun ajaran ini. Dengan catatan jika dia tidak mampu mengikuti, kami akan mundur , dan berusaha mencari solusi lainnya. Tapi…Keiko ternyata sangat sangat siap, dia begitu antusias dalam bermain, dia mau mendengar kan instruksi para teacher , semangat makannya muncul lagi, komunikasi kami tidak di bumbui dengan teriakan dan tangisan. Keiko semangat dan ceria lagi…otomatis mamanya pun demikian. Sehingga tekad saya makin bulat untuk memasukkan Keiko ke sekolah yang berbasis metode Montessori ini, saya rasa Metode ajar ini sangat cocok untuk Keiko, karena dia adalah anak yang super duper aktif , energinya tersalurkan, dan selain itu metode ini tidak hanya menekankan bermain yang tidak terarah, namun dalam setiap aktivitas diselipkan pengajaran. Bahwa anak anak dari sejak kecil diajarkan untuk :
1.Suka cita dalam belajar
2.Memahami instruksi
3.Mandiri
4 .Belajar untuk menghargai dan di hargai
5.Belajar untuk mendengarkan dan di dengarkan
6. Serta tertarik pada hal hal  baru, baik itu berupa fakta atau pun cerita /fiksi,sehingga mengembangkan daya kreasi dan imajinasi mereka

Bagi saya itu adalah hal yang penting untuk anak saya bisa terapkan dalam kehidupan hari harinya, terutama point 2 ,4,serta 5 ( dalam hal Keiko ). Cara pembelajaran mereka yang sangat mementingkan tingkat kematangan anak, serta kesiapan anak pun sangat membuat saya tenang. Walau dalam satu kelas, namun jika si A kurang dalam sesuatu, sang guru akan memberi focus lebih.
Beberapa minggu kemarin, memang adalah penurunan dalam pertumbuhan Keiko, semuanya turun, dari berat badan, sampai kepada daily routine dia pun berantakan, istilahnya Keiko mogok…karena sedang demo menentang semua kebijaksanaan yang kami terapkan . Yang paling kami takutkan adalah ketika dia membahayakan diri sendiri, seperti berlari turun dari tangga. Seperti yang saya tulis di LALAI, saya memang mempunyai andil besar terhadap perubahan pada diri Keiko. Dia sedang melewati masa sulit, namun tak akan sampai destructive seperti kemarin jika saya lebih cepat tanggap terhadap perubahannya.
Ini adalah hari ke 3, Keiko sekolah. Setiap saat yang di bicarakan adalah sekolahnya, and can not wait until tomorrow. Selama seminggu pertama anak anak dapat dikawal oleh orang tua atau pun pengasuh mereka, setelah itu kami para orang tua, hanya boleh antar dan jemput, kecuali jika ada aktivitas khusus seperti berenang, cooking class, art class ataupun kunjungan ke panti, kami para orang tua baru di perbolehkan untuk melihat atau pun mendampingi. Selama tiga hari ini pun saya banyak berbincang dengan para orang tua lainnya ataupun para pengasuh tentang anak anak . Dan dengan jelas di mata saya pun terlihat bagaimana anak anak itu  begitu unique, tak ada satu pun dari mereka yang tingkah polahnya “seragam” serta “teratur”. Ada yang nangis nangis…tidak mau mengikuti kegiatan, ada yang terus berlarian , hanya ingin di luar, ada yang Hipersensitive, sehingga tidak bisa bergaul dengan leluasa, ada yang hiperaktive, ada yang begitu manja, sampai harus terus bergelayutan di punggung papanya. Ada yang begitu cerewet, terus ngomong…., ada yang begitu pendiam, ada yang belum bisa ngomong diusia nya yang ke 3 tahun 9 bulan karena Papa, mamanya kawin campur beda Negara, ada yang harus diet makanan tertentu karena tengah menjalani terapi tertentu. Cerita para orang tua mereka pun berbeda satu dan lainnya . Banyak diantara para mama yang harus melepas karier mereka , karena  perubahan dalam diri anak anak yang sungguh tak terprediksi. Tadinya anaknya tumbuh seperti biasanya,namun pada usia 17 bulan bukannya kemajuan yang didapat namun justru kemunduran. Para orang tua ini sungguh berjuang untuk memakaikan baju ke tubuh anak anak mereka untuk bisa membawa ke sekolah. Kami para orang tua berjuang setiap hari untuk membuka jalan bagi anak anak kami dimasa depan.
Saya sugguh di kuatkan dengan semua cerita para orang tua dan juga anak anak mereka,yang tiap hari nya bergelut dengan tingkah pola anak anak kami. Satu pun tidak ada dari anak anak kami yang “sempurna “, seperti yang iklan iklan selama ini tayangkan, mereka anak anak yang kalau lagi bête bisa ngeselin ,punya rasa frustasi yang sama saja seperti orang dewasa, yang kalau lagi keluar rasa frustasinya bisa membuat smua orang frustasi , namun karena mereka anak anak yang belum tahu apa apa , kami para orang tua lah yang harus jeli, melihat segala sesuatunya dan membimbing mereka dengan penuh hikmat serta kebijaksanaan, serta tidak boleh menyerah. Dan langsung mengklaim bahwa anak saya seperti ini…atau seperti itu…
Yes… we are parents needs to be Heroes for our kids, bukan karena sebuah kewajiban, tapi…karena rasa kasih kami tehadap anak anak kami. Itu lah mengapa being a parents we must humble , and need to learn , much much more…
Emm…Ini memang sekolah pertamanya Keiko…tapi ternyata Mama Keiko juga banyak sekali belajar. Saya juga pergi sekolah. Senengnya…dapet lesson.

4 komentar:

KeZia Margaret mengatakan...

aaaaahh miss keiko dehhh..
titip salam buat keiko kriwil yaaa Kak..
smangaad jugaa buat Kak martha =)

Mega mengatakan...

Aihhhh, keikoooo lucunyaaaa.....!!! ^^ Asik bangetlah ya dia di sekolah mbak, bisa ketemu buanyak orang,belajar banyak, nyanyi. Have fun there, dear Keiko...Tante Mega berdoa supaya kamu tumbuh makin indah di hadapan Tuhan ^^

sama mbak, sepupuku Vio yang seumuran Keiko juga luar biasa aktif sekarang, suka treak2 kalo gak diturutin, suka nangis2 ngamuk sambil guling2 di lantai, duh...pusing kami di rumah. rencana mamahnya juga tahun ini dia disekolahin juga sihhh....

Huaaaa...ngurus anak tu gak gampang ya mbak, aku yang cuma liat dan denger cerita aja bisa geleng2, gak kebayng ntar kalo jadi emak, bakal jadi emak yang piye ya ^^' Bner2 perlu hikmat Tuhan deh ya mbak, supaya bisa mendidik anak dengan benar.

Dhieta mengatakan...

aaaahhh, keiko pandai sekali, kecil-kecil udah sekolaaahhh^^ Selamat sekolah ya sayang, selamat bermain sambil belajar, dan belajar sambil bermain. You are so blessed for having a mother like your mom :D

Mama keiko, juga semangat sekolahnya, wkwkwk... biar bisa membesarkan Keiko menjadi anak panah di tangan pahlawan...

marthavina mengatakan...

@ Kezia : Makasih Tante Kez...tolong di doakan ya Keiko..spy jadi anak yang baik :)
@ Mega :Sukacita bercampur dengan perasaan lain Mega...itu yang saya rasakan setelah ada Keiko, nano nano..( in a positive way )being a good parents is not easy , selain extra sabar dan extra yang lain, orang tua nya juga ekstra terus mau belajar..........kalau sendiri gak bakal mampu, untung ada papanya dan juga Bapa kita
@ Ditha : Makasih Tante Ditha, thx buat semangatnya need a lot, Mamanya Keiko janji deh jadi murid yang rajin belajar. he..he..