Rabu, 30 Januari 2013

Suamiku



Mamanya Keiko jarang bgt deh mention soal Papa Keiko di blognya…aduh maaf ya Papa…
Terkadang mikir, kok..porsi mamanya mulu…Keiko juga kan anak Papanya…
Jadi pada kesempatan ini, post ini benar benar saya dedikasikan buat suami ku tercinta…

Bukan tanpa sebab, karena Bulan January adalah awal perjumpaan kami. Dan bukan suatu kebetulan kalau Keiko juga lahir pada bulan January, ini merupakan penegasan buat kami betapa Tuhan bekerja dalam Kehidupan kami. 

Namanya Lambok Hillarius Silalahi, banyak yang salah sebut…mention his name, kadang Lombok..bahkan di pasportnya aja kemarin dicantumkan Lombok..hadeuh…, kadang saya suka senewen . Pas awal awal juga saya suka geli dengan nama itu..Nama itu diberikan oleh ibu mertua saya, dalam bahasa batak Lambok itu artinya lembut..jadi di harapkan kelak jadi pria yang lemah lembut… :)
Proses..perjumpaan kami, keluarga dan lainnya..gak lama Cuma 7 bulan. Ketemu awal Jan, dan merit 4 Agustus….Dari awal bertemu dia sudah meminta saya buat serius, untuk jadi istrinya. Well..gak basa basi..katanya dia jatuh cinta pada pandangan pertama… :)
At that time he’s  40 , dan  saya 28, perbedaan usia kami 12 tahun. Pada saat itu saya sedang tidak memikirkan pernikahan ( even umur saya udah segitu ) karena saya baru putus dari hubungan yang terlalu melelahkan!!!!!

Saya mau coba buat bernafas dulu..saya minta waktu sama dia, dan juga keluarga buat mikir... Banyak lah yang musti saya pikirin, terutama soal perasaan saya yang lagi gamang.tapi dia baik, dewasa dan juga lemah lembut.And totally different dari laki laki yang slama ini saya sukai. Such a down to earth person.
Banyak berdoa sama Tuhan pada saat itu..tp gak tau apa yg mau di minta..Cuma bisa bilang, kalau ini yang Engkau sediakan maka jadilah, namun jika bukan, Tuhan bisa singkirkan pria ini segera. Itu doa saya.Ternyata dia lah yang Tuhan sediakan buat saya…

4 Agustus 2007, kami menikah…dan 20 Januari 2009 Tuhan hadirkan Keiko dalam kehidupan kami. Seperti kebanyakan pasangan suami istri baru, kami terkaget kaget dengan kebiasaan kami masing masing. Apalagi perkenalan kami Cuma 7 bulan. Masa adaptasinya lumayan berat . Belum lagi gap usia kami yang jauh itu, gaya bicara saya yang terlalu amburadul (menurut dia) sering jadi sumber malapetaka, sikap “Jepangnya” kentara bgt, ( Jepang campur Batak , bisa bikin tobatttt )Tapi..masa itu dan juga sekarang adalah masa terbaik yang pernah saya rasakan.

Rasanya memang benar benar menemukan pelabuhan, dan gak kebayang gmana hidup saya jika tidak bersama dengan suami saya :)
Dia seorang papa yang sempurna buat Keiko, dari keiko bayi biasa di timang sama papanya , Papa nya juga terbiasa buat gantiin diaper keiko… Salut buat Papa Keiko…semasa Keiko bayi, kami sama sama begadang, ato gantian begadangnya.


karena Suamiku bukan tipe yang suka berkata kata, dia jarang menjanjikan sesuatu atau berbicara dengan bahasa yg penuh bunga. Suami ku apa adanya , dan gak romantis… dia happy dia diem aja, if he is not happy terutama dgn tingkah polah saya, he will comment ( apa adanya juga ) ini lah yang sering jd akar perdebatan kami..karena saya lebih suka dia tidak apa adanya. Ha..ha..ha.., dia akan bingung kalau di hadiahkan coklat atau kartu kartu berisi puisi atau kata kata romantic. Dia juga bingung..kalau saya hapal akan smua tanggal tanggal ‘sejarah’ kami…

Saya lupa..justru sikap dia yang apa adanya , dan tanpa kata yang penuh bunga lah yang membuat saya menyukainya..karena jenuh di gombalin sama laki laki ( at that time ) ha..ha..Namun Rumah tangga kami dapat berjalan dengan lancar ya  karena sikapnya yang realistis.

Saya banyak berterima kasih pada suami ku..karena selama menjadi istrinya saya di biarkan memiliki ruang buat bertumbuh seluas luasnya…Dia tidak meminta saya keluar dari tempat pekerjaan saya , justru saya yang ambil keputusan buat resign dari kantor lama , untuk lebih focus buat keluarga. Suami juga tidak melarang ketika Keiko jelang usia 3 tahun, untuk saya bisa bekerja di luar lagi…dan kembali saya yang memutuskan buat resign dari pekerjaan yg baru karena suami mulai sibuk untuk pergi dinas keluar, dan suami ku lah yang mendukung saya buat usaha merangkai bunga…dia suka cita nganterin istrinya belanja bunga pagi buta, atau nemenin saya dekor di gereja buat acara pemberkatan dari malem sampe subuh, padahal saya tahu pekerjaan di kantornya juga menuntut banyak pemikiran dan tenaga, dia juga yang selalu semangatin saya kalo order mulai sepi… Suami ku tahu…bahwa saya perlu ruang tersendiri buat “melakukan sesuatu “, its not all about money..

Bahkan ketika saya desperate bgt mau punya taplak meja makan  dan sarung bantal nuansa natal..seperti yang “saya inginkan” kami hunting kain di pasar cipadu yang penuh sesak. Dia gak komen, knapa susah2?, knapa gak beli aja di mall? Slain berhemat, alasan yang paling tepat adalah istrinya sedang belajar untuk bisa menjahit…He respect smua keinginan saya ( yg positive tentunya )

Ada banyak hal juga yang dia tolak…kadang yang dia tolak , suami ku mau liat sampai seberapa ngototnya saya akan hal itu…( apa sekedar angin lalu..? ) well.. papa keiko paling tahu isi benak istrinya..
As a father.. Suami ku juga seorang yang lemah lembut… dia penengah antara keiko dan mamanya..kadang saya diingatkan untuk “longgar” sedikit.
Its to hard for a little child to teach and understand at the same time, give her a time, one mistake make keiko learn…  ( kalimat itu sering keluar keluar dari mulutnya..kalo ngeliat saya mulai garang ngadepin Keiko )

Yang paling membahagiakan adalah, dia begitu mencintai keluarga…baik keluarga kecil kami, maupun keluarga besar kami baik dari pihak nya, atau pun dari pihak saya… Tidak ada berat sebelah, Hormat dan cintanya pada orang tua, kadang bikin saya malu…pada awal menikah saya agak risih dengan sikapnya..kadang saya juga gak ngerti knapa sih musti ajak si anu, ato si itu..knapa gak ber2 aja? Mungkin karena saya dari keluarga kecil , jadi gak biasa rame rame..dan slama menjalani beberapa kali hubungan hanya diantara saya dan si pacar, keluarga gak pernah di bawa bawa…( mungkin karena adat orang luar beda sama orang Indonesia )Justru karena hal inilah membuat keluarga kami di kuatkan.. Keluarga kecil kami bisa jadi berkat buat keluarga lainnya, tali persaudaraan kami kuat, dan saling support jika yang satu mendapat kesulitan. 

Sewaktu saya single, dan even lagi pacaran..saya senang pergi sendirian…entah beli baju ato nongkrong di toko buku, tapi…suami ku berbeda..kalau kemana mana ya harus sama istrinya. Kadang kalo hari minggu ( terutama ketika Keiko bayi ) saya sering minta dia ke gereja sendiri, karena saya terlalu lelah, ato gantian..dia pagi, saya sore..yang ada saya diceramahin..ato di cemberutin…jangankan ke gereja, ke toko  buku, ke pasar ( kalo hari libur ) , dia senang kami pergi bersama…Sewaktu Keiko belum lahir, kami ke salon juga sama sama.. :). He so proud and happy with the status as a husband, istrinya gak di tinggalin ato di umpetin ...dan dia asyik sendiri dengan kesukaannya. 

Saya “berkembang pesat” juga setelah menikah. Dalam hal spiritual, pengembangan diri, aktualisasi diri,bahkan emosi. Learn a lot dari suami ku. Dia tipekel yang realistic person, sementara saya adalah tipekel org yg penuh dengan mimpi2. Tanpa seorang yang realistis saya tak akan pernah mewujudkan banyak impian saya.

Perbedaan itu ada, dan banyak lah diantara kami..but we are making progress, kalo tahun tahun awal bisa berantem ratusan kali, ya..kalo sekarang kalo di itung sekitar puluhan kali lah..ha..ha..ha..
Memang benar kata orang if we invest we will make profit, dan itu berlaku dalam banyak hal. TERUTAMA dalam hal pernikahan, give..give..and give..the more you give, much more you will receive. Tadinya..saya kira ketika saya nikah saya akan mendapatkan banyak hal dari suami saya…terutama dalam hal emosional, saya salah, saya malah gak dapet apa apa. Beruntungnya suami saya dapat mengarahkan pemikiran pemikiran saya, dan lebih beruntungnya kami datang beribadah bersama sama, dengan Gembala Jemaat yang memiliki visi yang baik untuk pertumbuhan keluarga Kristen, ternyata suami ku bener bgt, beribadah itu harus bareng2, karena kami ditegur, diingatkan, di teguhkan dan juga disegarkan secara bersama sama.

Thank You Dear husband... Love you more and more... :)



 

Tidak ada komentar: