Mamanya Keiko jarang bgt deh mention soal Papa Keiko di
blognya…aduh maaf ya Papa…
Terkadang mikir, kok..porsi mamanya mulu…Keiko juga kan anak
Papanya…
Jadi pada kesempatan ini, post ini benar benar saya
dedikasikan buat suami ku tercinta…
Bukan tanpa sebab, karena Bulan
January adalah awal perjumpaan kami. Dan bukan suatu kebetulan kalau Keiko juga
lahir pada bulan January, ini merupakan penegasan buat kami betapa Tuhan
bekerja dalam Kehidupan kami.
Namanya Lambok Hillarius
Silalahi, banyak yang salah sebut…mention his name, kadang Lombok..bahkan di
pasportnya aja kemarin dicantumkan Lombok..hadeuh…, kadang saya suka senewen .
Pas awal awal juga saya suka geli dengan nama itu..Nama itu diberikan oleh ibu
mertua saya, dalam bahasa batak Lambok itu artinya lembut..jadi di harapkan
kelak jadi pria yang lemah lembut… :)
Proses..perjumpaan kami, keluarga
dan lainnya..gak lama Cuma 7 bulan. Ketemu awal Jan, dan merit 4 Agustus….Dari
awal bertemu dia sudah meminta saya buat serius, untuk jadi istrinya. Well..gak
basa basi..katanya dia jatuh cinta pada pandangan pertama… :)
At that time he’s 40 , dan
saya 28, perbedaan usia kami 12 tahun. Pada saat itu saya sedang tidak
memikirkan pernikahan ( even umur saya udah segitu ) karena saya baru putus
dari hubungan yang terlalu melelahkan!!!!!
Saya mau coba buat bernafas
dulu..saya minta waktu sama dia, dan juga keluarga buat mikir... Banyak lah
yang musti saya pikirin, terutama soal perasaan saya yang lagi gamang.tapi dia
baik, dewasa dan juga lemah lembut.And totally different dari laki laki yang
slama ini saya sukai. Such a down to earth person.
Banyak berdoa sama Tuhan pada
saat itu..tp gak tau apa yg mau di minta..Cuma bisa bilang, kalau ini yang
Engkau sediakan maka jadilah, namun jika bukan, Tuhan bisa singkirkan pria ini
segera. Itu doa saya.Ternyata dia lah yang Tuhan sediakan buat saya…
4 Agustus 2007, kami menikah…dan
20 Januari 2009 Tuhan hadirkan Keiko dalam kehidupan kami. Seperti kebanyakan
pasangan suami istri baru, kami terkaget kaget dengan kebiasaan kami masing
masing. Apalagi perkenalan kami Cuma 7 bulan. Masa adaptasinya lumayan berat . Belum
lagi gap usia kami yang jauh itu, gaya bicara saya yang terlalu amburadul
(menurut dia) sering jadi sumber malapetaka, sikap “Jepangnya” kentara bgt, (
Jepang campur Batak , bisa bikin tobatttt )Tapi..masa itu dan juga sekarang
adalah masa terbaik yang pernah saya rasakan.
Rasanya memang benar benar
menemukan pelabuhan, dan gak kebayang gmana hidup saya jika tidak bersama
dengan suami saya :)
Dia seorang papa yang sempurna
buat Keiko, dari keiko bayi biasa di timang sama papanya , Papa nya juga
terbiasa buat gantiin diaper keiko… Salut buat Papa Keiko…semasa Keiko bayi,
kami sama sama begadang, ato gantian begadangnya.
karena Suamiku bukan tipe yang
suka berkata kata, dia jarang menjanjikan sesuatu atau berbicara dengan bahasa
yg penuh bunga. Suami ku apa adanya , dan gak romantis… dia happy dia diem aja,
if he is not happy terutama dgn tingkah polah saya, he will comment ( apa
adanya juga ) ini lah yang sering jd akar perdebatan kami..karena saya lebih
suka dia tidak apa adanya. Ha..ha..ha.., dia akan bingung kalau di hadiahkan
coklat atau kartu kartu berisi puisi atau kata kata romantic. Dia juga
bingung..kalau saya hapal akan smua tanggal tanggal ‘sejarah’ kami…
Saya lupa..justru sikap dia yang
apa adanya , dan tanpa kata yang penuh bunga lah yang membuat saya
menyukainya..karena jenuh di gombalin sama laki laki ( at that time ) ha..ha..Namun
Rumah tangga kami dapat berjalan dengan lancar ya karena sikapnya yang realistis.
Saya banyak berterima kasih pada
suami ku..karena selama menjadi istrinya saya di biarkan memiliki ruang buat
bertumbuh seluas luasnya…Dia tidak meminta saya keluar dari tempat pekerjaan
saya , justru saya yang ambil keputusan buat resign dari kantor lama , untuk
lebih focus buat keluarga. Suami juga tidak melarang ketika Keiko jelang usia 3
tahun, untuk saya bisa bekerja di luar lagi…dan kembali saya yang memutuskan
buat resign dari pekerjaan yg baru karena suami mulai sibuk untuk pergi dinas
keluar, dan suami ku lah yang mendukung saya buat usaha merangkai bunga…dia
suka cita nganterin istrinya belanja bunga pagi buta, atau nemenin saya dekor
di gereja buat acara pemberkatan dari malem sampe subuh, padahal saya tahu
pekerjaan di kantornya juga menuntut banyak pemikiran dan tenaga, dia juga yang
selalu semangatin saya kalo order mulai sepi… Suami ku tahu…bahwa saya perlu
ruang tersendiri buat “melakukan sesuatu “, its not all about money..
Bahkan ketika saya desperate bgt
mau punya taplak meja makan dan sarung
bantal nuansa natal..seperti yang “saya inginkan” kami hunting kain di pasar
cipadu yang penuh sesak. Dia gak komen, knapa susah2?, knapa gak beli aja di
mall? Slain berhemat, alasan yang paling tepat adalah istrinya sedang belajar
untuk bisa menjahit…He respect smua keinginan saya ( yg positive tentunya )
Ada banyak hal juga yang dia
tolak…kadang yang dia tolak , suami ku mau liat sampai seberapa ngototnya saya
akan hal itu…( apa sekedar angin lalu..? ) well.. papa keiko paling tahu isi
benak istrinya..
As a father.. Suami ku juga
seorang yang lemah lembut… dia penengah antara keiko dan mamanya..kadang saya
diingatkan untuk “longgar” sedikit.
Its to hard for a little child to
teach and understand at the same time, give her a time, one mistake make keiko
learn… ( kalimat itu sering keluar
keluar dari mulutnya..kalo ngeliat saya mulai garang ngadepin Keiko )
Yang paling membahagiakan adalah,
dia begitu mencintai keluarga…baik keluarga kecil kami, maupun keluarga besar
kami baik dari pihak nya, atau pun dari pihak saya… Tidak ada berat sebelah,
Hormat dan cintanya pada orang tua, kadang bikin saya malu…pada awal menikah
saya agak risih dengan sikapnya..kadang saya juga gak ngerti knapa sih musti
ajak si anu, ato si itu..knapa gak ber2 aja? Mungkin karena saya dari keluarga
kecil , jadi gak biasa rame rame..dan slama menjalani beberapa kali hubungan
hanya diantara saya dan si pacar, keluarga gak pernah di bawa bawa…( mungkin
karena adat orang luar beda sama orang Indonesia )Justru karena hal inilah
membuat keluarga kami di kuatkan.. Keluarga kecil kami bisa jadi berkat buat
keluarga lainnya, tali persaudaraan kami kuat, dan saling support jika yang
satu mendapat kesulitan.
Sewaktu saya single, dan even
lagi pacaran..saya senang pergi sendirian…entah beli baju ato nongkrong di toko
buku, tapi…suami ku berbeda..kalau kemana mana ya harus sama istrinya. Kadang
kalo hari minggu ( terutama ketika Keiko bayi ) saya sering minta dia ke gereja
sendiri, karena saya terlalu lelah, ato gantian..dia pagi, saya sore..yang ada
saya diceramahin..ato di cemberutin…jangankan ke gereja, ke toko buku, ke pasar ( kalo hari libur ) , dia
senang kami pergi bersama…Sewaktu Keiko belum lahir, kami ke salon juga sama
sama.. :).
He so proud and happy with the status as a husband, istrinya gak di tinggalin
ato di umpetin ...dan dia asyik sendiri dengan kesukaannya.
Saya “berkembang pesat” juga
setelah menikah. Dalam hal spiritual, pengembangan diri, aktualisasi
diri,bahkan emosi. Learn a lot dari suami ku. Dia tipekel yang realistic
person, sementara saya adalah tipekel org yg penuh dengan mimpi2. Tanpa seorang
yang realistis saya tak akan pernah mewujudkan banyak impian saya.
Perbedaan itu ada, dan banyak lah
diantara kami..but we are making progress, kalo tahun tahun awal bisa berantem
ratusan kali, ya..kalo sekarang kalo di itung sekitar puluhan kali
lah..ha..ha..ha..
Memang benar kata orang if we
invest we will make profit, dan itu berlaku dalam banyak hal. TERUTAMA dalam
hal pernikahan, give..give..and give..the more you give, much more you will
receive. Tadinya..saya kira ketika saya nikah saya akan mendapatkan banyak hal
dari suami saya…terutama dalam hal emosional, saya salah, saya malah gak dapet
apa apa. Beruntungnya suami saya dapat mengarahkan pemikiran pemikiran saya,
dan lebih beruntungnya kami datang beribadah bersama sama, dengan Gembala
Jemaat yang memiliki visi yang baik untuk pertumbuhan keluarga Kristen,
ternyata suami ku bener bgt, beribadah itu harus bareng2, karena kami ditegur,
diingatkan, di teguhkan dan juga disegarkan secara bersama sama.
Thank You Dear husband... Love you more and more... :)