Kamis, 30 Juni 2011

Opung Cihui.......!

Tulisan ini saya dedikasikan buat Ibu. Betty Panjaitan. Sungguh sebuah inspirasi yang sangat nyata bagi saya, sebagai seorang yang masih bisa dikategorikan “yunior”, dibandingkan beliau yang telah senior ,untuk bisa hidup secara berkualitas.Saya mengenal beliau,di sebuah tempat kebugaran disebuah club house keluarga , di perumahan Graha Bintaro. Saya dan suami memang sepakat, untuk berusaha tidak ke mall, jika weekend tiba, jadi kami setuju mengisinya dengan berolah raga dan berwisata , kebetulan berenang adalah olah raga favorit suami dan si kecil, jadi kami memutuskan untuk berenang, if weekend tiba. Terdapat beberapa kolam renang di Bintaro, namun karena beberapa pertimbangan, kami memilih di Club House graha Bintaro, ternyata disana juga ada beberapa kelas kebugaran  lainnya, antara lain adalah yoga dan aerobic.Karena sesuatu dan lain hal saya tiba tiba tertarik untuk memilih yoga , pikir saya, selama ini jika saya beryoga saya selalu sendiri, senang juga kali…if beryoga, bisa bareng bareng . Jadi suami dan anak saya berenang, saya untuk kali itu “memisahkan “ diri untuk beryoga. Tidak terlalu banyak yang ada dalam kelas tersebut,karena kebetulan bertepatan dengan minggu anak anak menerima raport, hanya lima orang termasuk saya, kelas belum dimulai, karena saya kira masih nunggu gurunya..omong punya omong ternyata, sang guru telah datang dari pagi jam 6, yang lain bilang….Opung kalau ngajar gak pernah telat, malah kita kita yang sering ditunggu sama Opung. Opung adalah sebutan untuk nenek , dalam bahasa Batak…, saya melirik si Opung tadi…saya sampai bingung…kenapa disebut Opung,padahal kan bisa disebut dengan ibu si A or B, secara dia juga belum tua tua amat. Karena saya paling baru dikelas, sang guru mengenalkan dirinya pada saya, dia memiliki sebelas cucu, dan sekarang berumur 67 tahun dan sebentar lagi menginjak usia 68 tahun. Saya ternganga… 67 tahun…….!!!!! Waduh….., ajaib banget, wajahnya tak berkerut seperti orang orang lansia yang saya tahu berumur sekitar itu, suaranya juga tegas, dan lantang, saya pikir kalo ngomong dilapangan si Opung ini pasti gak perlu pake mikrofon…, terus yang bikin saya bengong adalah kelenturan tubuhnya sangat luar biasa, dan bentuk tubuhnya juga tetap terjaga dengan baik, staminanya bikin mulut saya ternganga, dari awal sampai akhir. Luar Biasa….teman yang lain juga cerita, kalau si Opung ini juga mengajar aerobic, biasanya yang teler itu bukan Opung, tapi kita..kita….Saya terkagum kagum…ini adalah contoh nyata tentang bagaimana efek dari berolah raga dan hidup sehat.
Pagi itu….saya diberikan suntikan semangat baru untuk hidup secara sehat, dan menjadikannya sebagai cara hidup saya, bukan untuk menjadikan bonus dari hidup sehat itu, sebagai tujuan saya. Saya semakin mengerti sekarang jika selama ini banyak orang yang mengejar efek dari hidup sehat itu,antara lain awet muda, ramping, kencang, bebas penyakit dan pegal pegal dan untuk mendapatkan efek itu sebagian orang melakukannya dengan berbagai upaya. Tapi…lupa yang paling penting adalah bukan hasil dari hidup sehat itu, tapi hidup sehat itu sendiri. Perbedaannya sangat besar antara hidup sehat, serta menjadi awet muda..menjadi ramping…menjadi kencang…..Jelas beda juga cara berpikir si orang tadi.Segala sesuatu yang instan di zaman modern sekarang pun membuat segala nya bisa dibikin instan, salah satunya adalah urusan penurunan berat badan. Badan besar tiba tiba bisa saja jadi ramping dalam hitungan hari dengan sedot lemak misalnya. Saya tidak terlalu paham dengan prosedurnya, tapi ada salah satu dari rekan ibu saya, yang ramping tiba tiba karena sedot lemak, yang mengakibatkan dia mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal secara tiba tiba, entahlah….walaupun tidak secara tiba tiba, tapi saya tetap berkeyakinan, akan lain ceritanya jika teman ibu saya itu berolah raga dan berdiet sehat untuk menurunkan berat badan. Selain itu contoh yang lain adalah keluarga kami sendiri,Kebetulan kami adalah keluarga besar, saya punya 11 keponakan , dan sebentar lagi saya punya 12 keponakan, dalam sebulan kami bisa kumpul kumpul dan makan makan untuk merayakan ulang tahun mereka, bisa dua atau tiga kali, seperti biasa jika kami berkumpul makan, hidangannnya sangat tidak ramah bagi kami kami yang sudah “berusia” , dan rata rata ipar ipar saya adalah pengidap kolesterol tinggi, untuk menyiasatinya mereka meminum “pil ajaib” dulu..yang katanya bisa turunkan kolesterol, tapi..pil ajaib itu juga tidak terlalu ajaib, karena salah satu ipar saya terserang stroke ringan diakibatkan tekanan darahnya yang tinggi , serta kolesterol yang sudah melampaui batas normal. Jadi memang semuanya itu tidak bisa hanya menggunakan cara pintas, hasilnya tidak “memuaskan”, karena hanya berorientasi pada hasil, bukan prosesnya. Padahal justru pada proses yang baik dan sempurnalah yang menjadikan hasilnya baik , saya rasa tidak ada cara lain yang bisa menghasilkan roti yang sempurna jika adonannya tidak dicampur dengan baik, diuleni, kemudian baru dipanggang…kalau langsung dipanggang…pastinya gak bakal jadi roti.
Jadi…saya sangat bersyukur, jika selama ini cara saya dalam usaha untuk hidup sehat, sudah pada tempatnya, hanya saja…memang tidak selalu optimal. Kadang saya nyerah juga sama lingkungan sekitar, ataupun pada keinginan diri sendiri…, nonton sampai menjelang pagi..hingga keesokan harinya badan terasa lemas gak karuan, hingga olah raga pun sudah bukan prioritas lagi, nyerah pada godaan lidah, ketika saya sedikit membebaskan diri pada makanan saya. Gak apa apa lah sekali sekali…hidup harus dinikmatin…batin saya, demi menentramkan suara hati saya yang merasa bersalah. Memang benar…hidup harus di nikmatin , tapi juga harus bijaksana..coz sekalinya kita terbawa slogan untuk menikmati hidup , kita akan lupa  berkarya dalam hidup. Dan hidup tidak akan penuh dan optimal jika terhambat oleh kenikmatan sesaat.         
Jangan takut akan proses, yang sebagian orang bilang itu adalah lambat..tidak efisien, namun karena  berproseslah segala sesuatunya menjadi sempurna, jangan lupa untuk berusaha berpikir secara positive dan dalam, tidak dangkal hanya untuk melihat hasil, tanpa peduli bagaimana cara meraihnya. Itu adalah langkah awal yang besar bagi kita untuk optimal dalam menjalani hidup.
Saya bersyukur melihat contoh nyata dalam hidup saya, bagaimana seseorang bisa begitu bugar, sehat, bahagia, bergairah dalam menjalani kehidupannya.  Mustahil jika Opung dalam hidupnya tidak memiliki banyak masalah, secara juga dia telah menjanda lama , namun cara dia menghargai raganya dengan menjaganya secara baik, maka sang jiwa pun tentram dan tenang tinggal dalam raga yang tahu menghargai hidup.Ketika pikirannya tenang dia dapat berkarya optimal untuk bisa membimbing anak anaknya dan kami murid muridnya.
Ayo…tarik nafas…tahan…1,2,3,4,5,6,7,8, keluarkan…..pelan pelan…., ok…itu satu set tinggal berapa lagi…?! 7 set lagi…ayo , jangan loyo…tangannya jangan salah, pinggang lurus…Begitu deh cara Opung ngajar..suaranya????jangan ditanya menggelegar tanpa ampun…. Begitu 1 pose selesai dengan 7 kali set, Opung ketawa di depan, enak….???? Ayo..jangan loyo, gak asik dilihatnya, Ayo goyang Cihuiiii….!!!!!
Thx Opung..buat semangatnya , hingga  kami berharap kelak bisa menjadi tua dan cihuii…! Seperti Opung
HORAS…..!!!!

Tidak ada komentar: