Jumat, 17 Juni 2011

POLA

Hal apa yang paling berharga/ yang membuat paling bahagia  dalam hidup? Jawabannya pastilah berbeda beda antara satu orang dengan orang lainnya, namun…secara general kesehatan adalah salah satu dari sekian banyaknya jawaban kita, saya pribadi pun menempatkan kesehatan sebagai sesuatu yang berharga dalam prioritas kehidupan saya, karena kesehatan saya adalah pendukung utama untuk saya dapat menikmati keberhargaan dalam hidup saya . Seminggu yang lalu kami sekeluarga dikejutkan oleh berita dukacita , karena seorang teman dari ibu saya, yang nota bene jauh lebih muda, meninggal secara mendadak. Ketika ia selesai berbicara, dan tiba tiba saja, ia terduduk dan tidak ada, terlepas dari memang sudah waktunya beliau untuk merampungkan karyanya didunia, mau tidak mau saya pun mengingat dan mengenang bagaimana beliau semasa hidup. Seingat saya dia adalah sosok pribadi yang cukup bersosialisasi, memiliki wajah yang manis, dan tubuh yang lebih besar dibandingkan para ibu lainnya. Namun terakhir kali saya melihat dan bertegur sapa denganya, ia terlihat jauh lebih slim, perubahannya sangat drastis, sampai sampai saya tidak bisa mengenalinya.Beliau memang kehilangan bobot sampai 20 kg. Peristiwa ini mengingatkan saya, tentang kematian dua orang om saya. Yang satu terjadi ketika saya masih kecil, ketika acara keluarga tiba tiba saja beliau terjatuh..dan kemudian dinyatakan tidak ada oleh dokter setempat, dan yang satu lagi, om saya terjatuh di kantor, kemudian koma , dan menjelang beberapa minggu pernikahan saya beliau dinyatakan meninggal.  Om saya yang pertama, memiliki obesitas dan jantung, om saya yang kedua memiliki sakit gula yang cukup akut. Kedua om saya itu masih muda ketika peristiwa itu terjadi.Semua itu membuat keluarga yang ditinggalkan luar biasa downnya,  mereka bahkan harus mencubit pipi mereka sendiri, untuk meyakinkan diri mereka , bahwa kejadian tersebut bukanlah mimpi, tapi suatu hal yang nyata, walaupun mereka berharap bahwa itu , sekedar mimpi buruk.
Hal ini selalu menjadi pelajaran pahit buat saya, dan juga buat keluarga yang ditinggaalkan untuk kita dapat memanfaatkan kehidupan secara bijaksana, dan juga memelihara kesehatan dengan baik. Secara kita adalah mahluk social, jika terjadi sesuatu dengan kita, pastinya itu akan berimbas pada orang orang sekitar kita, paling tidak bagi keluarganya. Setelah saya menjadi seorang mama, saya jadi orang yang sungguh berbeda, dalam hal memandang kesehatan, sewaktu belum dikaruniai anak, saya menganggap kesehatan itu hal yang sepele dan dapat dibeli dimanapun. Tapi semenjak saya memiliki anak, saya tahu betapa berharganya sehat itu, apalagi sebagai mama baru, saya tidak boleh sakit, hal itu akan menyulitkan kami sekeluarga dan secara tidak langsung mengganggu proses tumbuh kembang anak saya. Memang tidak dapat dipungkiri, selama kita hidup, mau tidak mau kita harus “berteman “ dengan penyakit, tidak bisa tidak sesekali kita pernah sakit, tapi itu tidak membuat kita lalu menyerah dan berpasrah dan memperlakukan tubuh ini sebagai sarang penyakit. Hidup berkualitas adalah cita cita saya, dalam hal apapun, secara rohani maupun jasmani, menjaga kesehatan adalah cita cita saya untuk hidup berkualitas secara jasmani.
Memang ironis sekali kemudahan hidup zaman sekarang, justru membuat sulit orang untuk hidup sehat dan layak. Segala sesuatunya menjadi sangat permisif, akan batas jelas boleh dan tidak, semua dikemas dalam kemasan yang baik sekali, sampai sampai orang tidak tahu apakah itu memang layak untuk dimakan, dilekatkan dihirup , dan ditaruh pada tubuh. Makanan cepat saji, menjadi makanan bergizi dan praktis buat keluarga, sampai sampai ada orang yang bilang, untuk tidak perlu melelahkan diri dalam hal memasak, karena bisa langsung telephone dan makanan siap diantar, tidak perlu meracik, tinggal goreng, tinggal rebus, tinggal seduh, tinggal kukus. Dulu awal awalnya si bibi sampai bingung luar biasa…karena dirumah kami kalau masak tidak pakai bumbu penyedap, karena bagi saya ( garam dan gula) dicampur, telah menjadi sama gurihnya seperti penyedap, dia pun sempat tidak berselera makan , karena telah terbiasa makan dengan sentuhan “magic”, seorang kerabat berbangga hati karena telah menyediakan sarapan pagi yang cepat dan praktis serta bergizi bagi semua anak anaknya, dan bingung melihat saya , masih memasak makanan buat anak saya, secara dia bilang kan ada yang praktis, kenapa pilih yang susah? sampai sampai saya merasa jadi yang aneh karena tidak ikutan tend . Padahal saya tahu dan banyak orang lain juga tahu bahwa kepraktisan itu terjadi karena banyaknya bahan bahan artificial yang tidak layak dikonsumsi , nilai gizinya tidak sebanding dengan yang fresh kita beli dari pasar , dan yang jelas kepraktisan itu praktis membuat  hidup pun lama lama jadi “praktis”.
Itu baru soal pola makan, belum lagi soal  pola hidup yang katanya orang zaman sekarang jauh lebih dimudahkan karena fasilitas yang bisa memudahkan orang untuk mempunyai hidup yang lebih berkualitas.Mau tampil langsing tinggal suntik, mau putih tinggal oles, mau apapun bisa cin…asal ada duitnya, karena pada dasarnya setiap orang pasti maunya tampil cantik dan menarik.Gak ada yang mau tampil seadanya. Jadi , banyak orang rela untuk mengeluarkan jutaan rupiah demi mendapatkan penampilan yang aduhai .Selama  proses hamil, dan melahirkan dan menyusui, saya sangat tidak mempedulikan penampilan saya, sampai suatu saat saya harus kembali mendampingi suami pada pernikahan kerabat, dan banyak yang gak kenalin saya, saking  saya acakkadulnya. Minder banget rasanya, dan saya  tekad untuk memperbaiki tampilan fisik saya, memang  cara cara instan pun terbersit oleh saya supaya cepet, tapi seperti saya bilang, instan itu pake uang besar, sementara sekarang saya ibu rumah tangga tak berpenghasilan, saya harus pintar menyiasati uang suami , belum lagi kami baru mempunyai seorang anak, rasanya sayang kalau musti pake uang untuk “robah penampilan”, akhirnya saya mencoba cara yang murah, yaitu atur pola makan, olahraga, sama mencoba banyak bergerak, istilahnya hidup aktif.Wah..bener benar perjuangan, terutama soal pola makan, mengekang  mulut ini never been easy, uuuhhhh …….namun akhirnya berhasil juga, bonus lainnya saya juga lebih merasa sehat, jarang marah,lebih happy, dan nambah banyak pengetahuan soal kesehatan, karena saya banyak baca dan mencari cari informasi soal info kesehatan, nutrisi, dan segala macamnya.Tentunya saya tidak akan merasa seperti itu jika saya menempuhnya dengan cara yang instan. Ada seorang ibu, yang karena pinginnya kurus ia minta suntik kurus….memang berhasil, tapi rambutnya jadi rontok, dan yang lebih bikin dia gemes, badannya balik lagi dengan ukuran yang jauh lebih besar dari sebelumnya, ada teman saya, yang mau langsing sampai minum pil pil, yang bikin perutnya jadi kembung dan kena maag akut, sampai harus masuk rumah sakit, Cara yang instan itu selalu punya slogan gain with out pain , padahal jika kita mau aktif bergerak pasti cita cita kita akan berhasil, tidak mungkin tidak, dan slogannya pun tetap sama malah dapat bonus dibelakangnya : gain with out pain and healthy .Jangan kira setelah kita pulang kerja, dengan tubuh yang lelah sama dengan lelahnya ketika kita berolahraga, penatnya tubuh justru karena kita “tidak bergerak” , tidak percaya?, berangkat kerja pakai mobil, sampai kantor naik lift, sampai meja kerja duduk terus sampe jam istirahat, dari makan sampai minum sudah disediakan OB, istirahat makan siang males turun   coz kerjaan numpuk dan cuaca kalo gak panas banget ya ujan….pulang kerja ada janjian sama temen, makan malem plus nonton, sampai rumah “dah cape bgt” trus tidur…keesokan harinya kejadiannya gak jauh jauh dari itu juga, weekend tiba, dan seharian molor coz, capenya luar biasa,dan begitu senin masuk kantor badan bener bener gak keruan rasanya..seems so familiar ? Semunya bisa dirubah kok, dengan sedikit usaha. Misalnya parkir atau berhenti di halte yang agak jauh dari kantor, sehingga paling gak membuat kita untuk “terpaksa jalan “, trus ketika naik lift usahakan turun di dua lantai sebelum kantor kita, seandainya perlu sesuatu dikantor, entah perlu makan siang, minum atau apapun, jika kita tidak terlalu sibuk, usahakan untuk  kerjakan semuanya sendiri, sehabis makan siang, usahakan untuk bergerak seperti berjalan disekitar lingkungan kantor, kalau panas? Or hujan? Ya didalam kantor aja.Dan ketika weekend tiba, usahakan bangun lebih pagi untuk berjalan, berlari, bersepeda, berenang, bererobik, silahkan pilih sendiri olah raga apa yang cocok buat kita, saya rasa itu sudah cukup…tak perlu jadi member gym yang mahal, dan Cuma datang seminggu dua kali, atau bahkan seminggu sekali.Usaha itu tidak hanya berpengaruh pada stabilnya berat badan, tapi sebagai bonus tidur kita pun pasti lebih nyenyak ,serta badan tidak terlalu penat.
Dan yang paling berpengaruh adalah pola pikir kita, karena katanya yang paling berbahaya adalah pikiran, makanya ada istilah positive thinking dan negative thinking. Paling menyenangkan memang berada disisi orang yang positive, dibandingkan yang negative, secara auranya jg beda.Jadi…kalau orang disekitar kita aja tau mana orang yang positive atau orang yang negative, apalagi tubuh kita sendiri???? Kalau kita orang yang negative an..pasti terlihat jelas diraut muka dan kesehatan kita. Memandang hidup dari sisi yang ribet melulu, sulit untuk disenangkan, terlalu banyak menganalisa yang gak jelas juntrungannya, melihat orang salah mulu, pujian susah banget keluar dari mulutnya, gak bisa nikmatin hidup kecuali ada mobil mewah turun dari langit, gimana gak bikin darah tinggi melonjak cepet banget, dan yang pasti stress datang dan tetap tinggal dalam dirinya, waduh….saya gak mau ah jadi orang kayak gitu. Pastinya kita semua yang waras pingin jadi orang positive…tapi terus terang jadi orang positive itu perlu latihan yang terus menerus, sama seperti olah raga, pikiran kita pun perlu diolah supaya gak jadi tempat sampah yang jadi sumber dan sarangnya penyakit.
Ada awal ada akhir,dalam hidup, itu pasti….but in between it would be better jika kita benar benar hidup secara berkualitas. Salah satu cara buat kita menghargai hidup dari Tuhan, tidak sembrono dan takabur dalam menjaga kesehatan, sepertinya jika kita memperlakukan tubuh ini semau gue, itu sah sah aja, secara ini kan badan kita, padahal konsekwensinya panjang dan menyedihkan. Saya percaya dengan menerapkan pola makan, pola hidup aktif dan pola pikir yang baik tubuh kita pun akan sangat mencintai kita, hasilnya pastilah hidup yang lebih berkualitas. Body kita ini satu satunya, gak seperti body mobil yang bisa dicari di bengkel or show room mobil, harus dirawat baik baik, sehingga pikiran kita terang dan kita dapat berkarya dengan optimal. So..kalau pola nya masih berantakan ayo..kita perbaiki sama sama supaya menjadi pola yang cantik dan menarik

Tidak ada komentar: