Resolusi untuk membaca alkitab dari awal sampai akhir tetap
jadi prioritas saya, walaupun tahun berganti, saya blom tamat bacanya. Tadinya
pingin dalam satu hari saya bisa selesaikan 3 ato 4 pasal, tapi abis baca saya
jadi bingung sendiri, akhirnya saya memutuskan untuk membaca 1 atau 2 pasal
dalam sehari, tapi kebanyakan sih rata rata tiap hari Cuma dapet satu pasal,
walau berjalan lambatttttttt BGT… tapi begitu banyak berkat yang saya dapat.
Puji Tuhan…sekarang dah slesai kitab Ayub dan juga roma dan
Yohanes. Saya menulis dalam jadual harian saya sebagai bible study pribadi
saya, dan saya selalu menunggu nunggu waktu itu, banyak rhema yang saya
dapatkan, benar memang jika dikatakan adalah :Firman Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (
mazmur 119: 105) terus terang saya mungkin akan banyak salah langkah jika tidak
membaca surat kasihNya dan merenungkannya.
Sepanjang saya membaca sampai Ayub, roma dan Yohanes ini saya belajar banyak sekali kisah hidup
raja raja Israel, bagaimana akhirnya kerajaan itu terbelah, bagaimana Tuhan
Allah menghajar mereka karena mereka begitu tegar tengkuk, bagaimana Tuhan mengajar
mereka untuk terus setia , bagaimana akhirnya mereka dibuang kepembuangan.
Terus terang sesak dada ini bacanya. Kenapa???? Saya kesel, mangkel, bingung, heran, sama
sikap umat Israel, mereka itu bener2 tegar tengkuk, mereka bangsa yang gak tahu
terima kasih ( o..so sorry to use this words ) saya sampai nanya dalam hati,
Tuhan….. kenapa gak cari bangsa lain aja sih???? Kenapa sama bangsa ini yang
sombongnya ampyun2, bacanya sampai saya geleng2 kepala hampir copottttt, yang
bacanya pake dada rasa sesak, sakingggg degilllnya mereka itu.Tapi pilihan
Tuhan itu apa pernah salah???? GAK…pilihan Tuhan gak pernah salah, Tuhan mau
ajar manusia,lewat sejarah bangsa Israel dan mau bilang supaya kita tahu bahwa
KASIH TUHAN itu luasssss, bahwa janjiNya benarrrr, Tuhan mau kasih tahu kalau
dia Setia…kita lah yang manusia yang penuh dosa ini yang melanggar terusssss
perjanjian itu.
Kemudian saya bercermin… yup Firman Tuhan itu memang untuk
memperbaiki kita, manusia berdosa : 2 Timotius 3 : 16 : Segala tulisan yang
diilhamkan Allah, memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Saya pun
degilnya minta ampun kan??? Tunjuk diri sendiri.
Saya diajar keras ketika saya membaca kisah Raja Daud (1
Tawarikh 21 :1-30) ketika dia menghitung kekuatannya. Pikir saya adakah yang
salah dari hal yang dilakukan Daud??? Bukan kah saya pun sering menghitung
“kekuatan” saya?? Bukankah buat seorang raja memang harus tahu kekuatan nya
seperti apa? sehingga ketika ada musuh, ada masa berat, oleh kekuatan yang daud
dan kerajaannya miliki, They will survive??? Bukan kah saya juga seperti
itu?Tuhan bukan kah itu adalah hal yang SANGAT BIASA??????
Tuhan menghajar keras Daud akan hal ini, karena tindakannya
ini, saya berpikir kerasssss… why???? Sementara menurut saya Daud jauh lebih
bersalah ketika dia berzinah dengan Batsyeba, yang juga dengan akal liciknya dia
mengatur agar Uria suami Batsyeba terbunuh, Compare to this sin, apakah
menghitung kekuatan adalah hal yang salah????
Daud menghitung orang Israel , yang bisa memegang pedang
dalam artian berperang, Tuhan marah pada Daud, dan walaupun Daud telah
menyadari kesalahannya, konsekuensi dari dosa dan kesalahannya tetap harus daud
tanggung.banyak orang Israel yang tewas karena kesalahannya ini.
Daud adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi Raja atas
Israel, dia telah diurapi menjadi raja ketika Saul masih hidup, Daud dikejar
kejar oleh saul hendak dibunuh, karena Saul tidak mau tahtanya Daud ambil,
bertahun tahun Daud dalam kejaran, sampai ada masanya dia hancur dan tak
memiliki kekuatan , bahkan ketika ia telah menjadi raja pun serangan dari
bangsa lain pun bertubi tubi menghadangnya,belum lagi dengan masalah keluarga
Daud sendiri, Daud dan anak2nya. Daud raja Israel yang termahsyur itu…hidupnya
terselamatkan HANYA KARENA KUASA TUHAN… karena Tuhanlah ia menang berperang
melawan bangsa lainnya, bukan karena kekuatan Daud…
Lalu kenapa Daud menghitung kekuatannya? Sangkanya jika ada
begitu banyak orang yang mengangkat senjata, maka ia akan menang melawan bangsa
lain? Aahhh…Tuhan saya pun ternyata sering menghitung kekuatan saya..Sangka
saya jika lumbung lumbung saya penuh, sangka saya jika usaha saya maju, sangka
saya jika saya pintar dan sehat, sangka saya…….. maka saya akan survive, saya
akan aman tentram…
Sekarang saya tahu mengapa Tuhan sangat marah sama Daud,
Daud sombong dan mengandalkan kekuatannya, padahal selama ini kemenangan yang
Daud dapatkan semuanya berasal dari Tuhan,semata mata hanya karena Tuhan, bukan
kekuatannya.
Sombong….. Ternyata Tuhan sangat tidak menyukai manusia
sombong yang mengandalkan kekuatan, kehebatan, kekayaan, apapun itu…sombong itu
seperti menghilangkan keberadaan Tuhan dalam hidup seseorang.
Adalah baik kita berusaha dan bekerja keras untuk memenuhi
lumbung lumbung kita, dan berharap bahwa lumbung lumbung itu menjadi saluran
berkat buat orang banyak. Bukannya malah lumbung2 tadi atau pun kehebatan kita
menjadi tanduk yang membuat kita merasa itu semua karena hebat kita.
Belajar dari kisah Daud, dan raja raja setelah dia, saya
tersadarkan untuk tidak menghitung kekuatan diri sendiri, raja raja yang
berhasil, adalah mereka yang bergantung SEPENUHNYA pada Tuhan, yang benar benar
mencari Tuhan…sehingga bangsa bangsa lain pun bilang bahwa tidak ada Allah
seperti Allah kita. Terkadang kita ingin melihat mujizat , namun herannya
tangan kita sendiri, dan pikiran kita sendiri yang menghentikan kita untuk
melihat dan merasakan mujizat itu
Pada akhirnya biarlah nama Tuhan saja yang di tinggikan…
Mari bercermin dalam hikmatNya, dan belajarlah….
Dan jangan menghitung kekuatan guna menentramkan jiwa
Bergantung sajalah pada Tuhan maka jiwa kita tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar