Banyak sekali perubahan yang terjadi pada keluarga kami. Ternyata perubahan tidak selalu menyenangkan, terutama buat Keiko…. . Usaha bunga yang ( Puji Tuhan…) selalu mendapatkan order rupanya adalah juga suatu perubahan yang besar, bukan hanya untuk saya, namun juga untuk Keiko. Saya terlalu semangat dengan usaha bunga saya. Semangat disini , bukan karena ada untung yang melimpah, namun saya semangat dan enjoy karena saya melakukan sesuatu yang saya sukai. Namun.. sungguh tak terbayangkan jika apa yang saya lakukan ini berpengaruh besar sama Keiko. Sejak saya keluar kerja, otomatis Pengasuh Keiko saya berhentikan, tadinya sesaat menunggu saya kerja lagi, tapi karena akhirnya saya memutuskan buat usaha di rumah agar waktu saya bisa tercurah banyak dengan Keiko saya ambil keputusan untuk memberhentikan seterusnya .
Walaupun itu ber mula dari hobby ternyata kalo udah di jadikan usaha itu banyak yang musti dipikirin, dari harga bahan, sampai harga merangkai, mengemas, mengirim sampai pada ide ide untuk merangkai, belum lagi saya harus rajin dengan pembukuan dan administrasi juga pemasarannya, karena saya belum stabil dalam sisi financial, saya tidak berani merekrut orang, otomatis semua dikerjakan oleh saya. Dan karena pada dasarnya saya belum pernah tahu dan teruji tentang merangkai bunga, saya pun mengambil kursus untuk merangkai bunga. Aktivitas saya dalam kurun waktu sebulan ini sungguh padat. Terus terang waktu yang terbuang juga sama saja dengan ketika saya bekerja di kantor. Belum lagi jika ada masalah, saya tidak bisa berkonsultasi dengan siapapun, semuanya atas keputusan yang saya buat sendiri .Dan akhirnya Keiko…agak terkesampingkan. Dan dampaknya sangat nyata, terlihat sekali dengan sikap Keiko yang jadi agresif dan juga meluap luap, ketambahan seminggu kemarin radang tenggorokannya datang lagi. Dan..radang itu pun terjadi karena kelalaian saya. Kenapa? Karena saya memperbolehkan apa saja yang ia minta..untuk dia tidak merajuk, untuk dia tidak ngambek, sehingga waktu saya bisa saya pakai dengan mengerjakan setumpuk pekerjaan saya yang lain. Saya sering kali mengacuhkannya ketika dia memanggil saya untuk bermain bersama, dengan alasan Keiko sudah mulai mandiri, dia sudah banyak bermain sendiri, jadi saya selalu bilang..”Keiko..sekarang main sendiri ya..mama lagi ini, mama lagi itu..”. Dan karena terlalu focus pada kesenangan saya, saya tidak tanggap melihat perubahan perubahan yang terjadi pada anak saya, terutama dari pola makan. Makannya selalu bermasalah, masalah makan jadi horror buat saya dan dia, dan akhirnya kami jadi sering bersitegang..malah beberapa hari sebelum sakit dia membungkam mulutnya untuk tidak makan.
Sungguh..saya tidak terlalu faham kenapa Keiko jadi rewel banget, tukang ngambek, malah cenderung ngamuk.Sering kali kesabaran saya habis melihat tingkahnya, Dan ketika dia sakit, seperti bendungan air yang lepas demikian juga kemarahan yang ada dalam Keiko…semuanya tumpah. Dia akan menyerang siapa pun yang mencoba untuk membujuk bahkan dekat dengan dia. Kami sedikit kebingungan melihat sikapnya, saya gak pernah lihat Keiko seperti itu, walaupun saya tahu anak saya itu berkarakter dan punya sikap yang berkeinginan kuat namun saya nyaris ketakutan melihat emosinya yang meletup letup.
Kepanikan saya bertambah ketika mengetahui dokter anak kami tengah cuti sampai minggu depan, alhasil kami membawa Keiko kedokter yang berbeda. Saya berdoa semoga obat yang diberikan itu bekerja dengan maksimal menyembuhkan fisiknya, sehingga saya tidak perlu lapor ke dokter anak kami. Puji Tuhan..sakit tenggorokan Keiko sembuh, dan seiring fisiknya membaik, tingkat emosinya juga menurun. Selama Keiko sakit, saya meninggalkan semua yang saya kerjakan. Saya benar benar ada buat dia. Menemaninya menonton, bermain, makan, dlsb. Belakangan memang waktu main saya dan Keiko berkurang, saya cenderung meninggalkan dia untuk bermain sendiri. Atau meminta si bibi untuk menemani Keiko kalau saya lagi ditengah pembicaraan, dengan calon pemesan
Ketika Keiko sakit, saya di ingatkan oleh Tuhan, kalau saya lalai…saya lalai berdoa untuk anak saya, saya lalai dalam menerapkan disiplin yang penuh kasih pada Keiko, saya lalai memberikan perhatian yang dia butuhkan pada saat itu, bukan pada saat saya telah siap dengan kerjaan saya, saya lalai ketika menjadi teman bermain Keiko. Saya lalai mengatur time management saya.
Walaupun dia sudah sembuh secara fisik, bekas nya masih terlihat, Keiko menjadi sangat ringan tangan dan juga akan berteriak dengan sangat kencang jika keinginannya tidak terpenuhi. Saya bersyukur pada Tuhan..ketika ada masalah ini, ini membuka mata saya bahwa ada yang tidak beres dalam pola asuh saya terhadap Keiko terutama dalam bulan bulan semenjak saya tidak bekerja, Ketika saya bekerja di Kantor ,Keiko memiliki pengasuh yang menemaninya untuk bermain. Karena di rumah tidak ada temannya bermain, jadi ketika saya di rumah kembali , dia berharap saya bisa bermain kembali seperti dulu.
Kedua orang tua saya, mempunyai jawaban atas masalah Keiko…selain banyaknya perubahan yang terjadi dengan kedua orang tuanya, serta pengasuhnya yang tiba tiba tidak ada, dan juga perubahan atas fisik Keiko , dan yang paling penting adalah Tidak ada nya teman bermain yang sebaya dengan Keiko. Energinya yang berlebih tak bisa tersalurkan dengan baik, sehingga dia frustasi . Papa saya bilang..” Makanan yang selama ini kamu kasih Keiko, adalah makanan yang baik, yang mendukung energy, serta tumbuh kembangnya, hanya saja energynya itu tertahan , otomatis dia meledak”
Tak ada niat dalam hati saya ,untuk menyekolahkan Keiko di umur yang baru 3 tahun 6 bulan, dikarenakan bagi saya dia masih terlalu kecil, dan ada saya di rumah , juga…selama ini dia memiliki waktu belajar tiap harinya dengan saya. Namun dikarenakan apa yang terjadi kemarin, membuat saya memikirkan untuk membawa Keiko ke sekolah.
Beberapa sekolah saya hubungi. Dan satu sekolah menarik perhatian kami, karena tidak terlalu jauh dari rumah dan metode Montessori yang mereka usung cocok dengan apa yang saya inginkan untuk Keiko bisa terapkan, akhirnya kami mencoba untuk memasukkan Keiko…
Puji Tuhan…ternyata, it works…dia sangat have fun, dalam hitungan hari terlihat sekali perubahan yang terjadi pada Keiko. Energy nya sungguh tersalurkan dengan beraneka ragam macam aktivitas fisik, kemandiriannya teruji ketika ruang kelas harus dipisah dan orang tua tidak diperbolehkan untuk masuk. Dan dari situ saya tahu anak saya sudah sangat sangat siap untuk sekolah dan berinteraksi dengan banyak orang.
Kepala Sekolahnya bilang…bahwa tingkat kematangan anak tidak bisa di lihat dari umurnya, Keiko sudah sangat siap untuk sekolah terbukti dari kesiapannya untuk langsung masuk ke K 1 ( Kindergarten ) , jadi tidak bisa di tunggu sampai umur sekian baru sang anak layak sekolah.
Terima kasih Tuhan, buat jalan Keluar yang KAU berikan, ini juga menjadi peringatan saya sebagai orang tua untuk bisa membagi waktu, saya harus bisa bermain bersama Keiko, dan mengerjakan pekerjaan saya ketika ia tengah terlelap atau ketika dia belum bangun, dan yang paling penting adalah instruksi dan penerapan disiplin yang penuh kasih.
3 komentar:
jeung martha, thank you for your honest sharing. i can feel your struggle as a mom. you are a good mom, punya hati mau berubah dan belajar lebih lagi. aku senang kenal kamu jeung!
aku jg taon lalu bgumul antara byk hal dgn making my home as priority. aku pengen kyk km bu, bs punya usaha sndiri tp yg drumah, yah gak usa yg gede2 gt asal bs produce something en bs libatin bbrp neighbours tp yah liat nanti deh krn bener spt yg dikau sharingin, itu bs jadi 'potensi' kita jd gak concern urus anak yah ( khususnya klo usaha masih baru, byk yg kudu dipikirin )
tetep semangat yah mama keiko, pelan2 pasti bisa dapet management yang baiknya.
seneng dgr keiko uda skul. yup tingkat kematangan anak berbeda2 mom, jd keiko skip Pg lgsung ke k1 yah? hebat euy... ^^
Waaaa....Keiko dah sekolah...
Selamat bersenang-senang di sekolah ya Kei, have fun there \(",)/
Kak Martha tetap semangat ya, tetap jadi emak dan istri yang cakap ya, caiyoooo!!!! ^^
@ mom Timmy : makasih buat supportnya Li..sebulan ini luar biasa capenya, saya sampe stress liat Keiko out of control begitu, but i have my lesson, gmana jg priority kami adalah keluarga, pun..kita bekerja untuk kesejahteraan keluarga, tapi karena mgmt waktu saya berantakan dan terllau asyik sama diri sendiri, hampir bubar jln smuanya.
@ Mega : Makasih Tante Mega..hope Keiko, bisa belajar dgn baik, dan juga mamanya Keiko tetep semangat, Thx buat supportnya Mega. Hugggggggs, gak tau knapa aku pingin bgt ketemu Mega, eh..kok jd mellow nech
Posting Komentar