Dia sebenarnya baik kok…, tapi emang kalo ngomong suka asal kayak gitu…
Itu adalah kalimat yang sering saya denger, untuk menggambarkan seorang yang “katanya” baik, tapi kalo ngomong mulutnya suka nyakitin. Tadinya saya merasa bahwa ucapan ini ada benernya. Tapi sekarang Gak lagi.
Beberapa minggu yang lalu, sesudah antar Keiko sekolah, saya pergi ke sebuah mall, saya nunggu kurang lebih sekitar setengah jam, karena ternyata toserbanya belum buka. Saya duduk di sebuah coffee shop, sambil ngerjain sesuatu, nunggu tokonya buka. Karena masih pagi, belom banyak orang yang dateng. Gak lama kemudian ada seorang Bapak, yang usianya mungkin above 50, dari tampilannya sih ok punya, setelah pesan macem2, dia mulai sibuk sama semua gadgetnya, dan 5 menit kemudian dateng seorang perempuan , tampilannya sangat menarik , terlihat smart dan asyik punya .
Tak lama berselang, saya kemudian menyadari kalo saya udah gak konsentrasi dengan apa yang saya kerjain, tapi yang ada saya malah nguping. Aduh..bener bener bukan maksud saya untuk curi dengar, tapi hari itu masih pagi, belom banyak orang dan mereka duduk gak jauh dari tempat saya, dan suara mereka juga mendominasi seluruh ruangan ( well..sebenarnya suara si Bapak itu sih )
Apa yang mereka bicarakan?
Soal pekerjaan, mungkin karena gak sempet ke kantor ,si Bapak tadi minta salah seorang staffnya untuk nemuin dia di coffee shop itu, tapi naas buat sang staff tadi, karena di coffee shop itu dia di maki maki sama sang Bos.. L .Mereka membicarakan soal pembukuan..,umpatan dari sang bos tadi bener bener gak enak di dengar. Walaupun saya bukan orang yang di maki maki, tapi rasanya kok saya jadi takut dan sedih bgt…saya memperhatikan beberapa pelayan yang ragu ragu buat ngasih cangkir kopi buat si Bapak tadi. Sekilas dari kaca saya juga bisa ngeliat tampang staff si Bapak tadi..Cuma bisa nunduk, bilang iya..iya.. , maaf Pak, dan nelan bulet bulet smua makian dari sang bos. ( rasanya saya pingin nangis ) aduh..gak tega.Bukan hanya cara ngomong si Bapak yang amburadul sama staff nya, tapi juga karena tempat si Bapak itu marahin staffnya di tempat umum. Waduh…kebayang deh malunya, seandainya saya yang jadi staff si Bapak.
Saya bisa merasakan apa yang perempuan itu rasakan, beberapa kali bekerja jadi sekertaris, ada saat saat dimana saya juga jadi tumpuan amarah sang Bos. Ada beberapa kali perkataan dari mereka yang masih saya rekam dalam hati saya, atau perkataan dari sesorang yang begitu nyakitin saya.Walaupun saya sama sekali gak dendam , but at that time..saya Cuma bisa mikir, kok si Bapak ngomongnya begitu sih…? Emang saya begitu ya..?Apa sih yang mereka pikirkan dan rasakan tentang saya sehingga ngomongnya kok nyakitin gitu?????Even besok harinya si Bos tadi udah lupa sama apa yang dia katakan, tapi..gak begitu sama orang orang yang di semprot. Dan efektivitas dari kemarahan yang meluap luap tadi itu bener bener gak berguna dalam sebuah pekerjaan.
Melihat tampang wanita itu, membuat saya sudah tidak percaya lagi dengan ucapan yang diatas. Dia sebenarnya baik kok….BAH…!!!! baik apanye ????
Gak akan ada seorang yang baik, penuh kasih,serta tulus jika dia buka mulut, smua kosa katanya penuh makian kluar dari mulutnya. GAK mungkin dia baik, jika dia menyakiti perasaan dan hati seseorang. Bagi saya yang pernah jadi karyawan, dan sekarang punya dua orang yang bekerja buat saya, saya akan bilang itu adalah BIG lie kalau ada orang yang masih mempercayai kata kata itu.
Saya percaya sekali dengan ayat Alkitab , Apa yang terpancar dari mulut mu itu lah yang ada dalam hati mu..Setuju BGT, Dan beberapa Ayat alkitab juga menyebutkan, bahwa kita gak akan bisa mengucapkan kata kata berkat dan juga kata kata kutuk.. Dan yang paling jelas adalah teladan dari Tuhan Yesus , selama DIA mengajar murid muridNya, dan juga mengajar banyak orang..tak pernah ada kata kata yang nyelekit kluar dari Tuhan Yesus..bahkan pada orang orang yang menyalibNya…DIA minta pengampunan. Ya Tuhan..KAU begitu lemah lembut…apa hak kami ciptaan MU, untuk berbicara secara kasar kepada sesama kami, yang KAU ciptakan menurut rupa MU?
Saya tahu..gmana sebelnya kita, kalau ada orang ( apa lagi yang bekerja buat kita )gak bisa meet target, ataupun apa yang kita minta gak di kerjakan. Bawaannya emang emosi, mau ngomel. Tapi.. mari cari kata yang membangun..mari cari penyelesaian yang manusiawi. Tolong jangan dipakai kata kata makian, itu terlalu merendahkan . Kita bisa kasih punishment yang lebih beradab.
Apakah kata kata kasar itu akan menyelesaikan masalah? Sama sekali tidak..Betapa banyak masalah yang justru timbul akibat perkataan kasar yang kluar dari mulut kita? Banyak berita kejahatan yang terjadi karena masalah perkataan, ada orang yang dendam..dan kemudian bertindak brutal, karena sakit hati dengan omongan seseorang itu. Betapa banyaknya pejabat Negara kita, yang omongannya bikin kita sakit hati dan gregetan? Sehingga kita mempertanyakan kualitas mereka sebagai seorang pemimpin?
Kita bertanya kok bisa ya..dia ngomongnya begitu????? Apa yang dipikirkan????? Sampai dia ngomongnya begitu???Seseorang yang kinerjanya bagus, bisa langsung “jatoh harga” gara gara mulutnya yang ngomong sembarangan. Kok dia ngomongnya begitu sih???? Apalagi sekarang banyak acara debat di TV, smua orang ngomong ( well kebanyakan ) ngomongnya sembarangan, kita smua pasti bisa menyebutkan siapa saja mereka.. Percayalah we can not change anything to be more better dengan hanya memaki dan menjelek jelekkan dan saling menyalahkan, dan juga menjatuhkan.
Didalam keluarga sendiri saja, kata kata harus di jaga dengan baik, seorang suami merasa sangat di hargai oleh kata kata yang lemah lembut, seorang istri akan merasa sangat di cintai jika sang suami berkata dengan penuh kasih dan sayang, seorang anak akan lebih mudah menurut jika kata kata yang kita pakai sebagai orang tua, diucapkan dengan lemah lembut di bandingkan dengan hardikan dan juga celaan. Keiko yang belum genap 4 tahun aja, merasa sedih, jika mamanya berkata dengan intonasi tinggi.
Belum lagi ada FB, twitter, Blog dan media lainnya..kita dengan mudah berekspresi semaunya tentang apa yang kita pikirkan dan rasakan , tapi mari lebih arif untuk mengucapkan sesuatu atau pun menulis sesuatu, yang sifatnya Kritik, sanggahan, keberatan, dll.Mengungkapkan sesuatu..atau apapun namanya itu tetap perlu lah..dalam hidup bermasyarakat atau dalam keluarga, tapi mari dengan kata kata yang pantas. Well…pantas itu kayak apa ya ? balikkan kata kata itu sama diri kita, apa rasanya jika ada orang yang berbicara kasar serta memaki maki seperti itu pada kita.
Kalau karyawan kita ada yang bikin ulah atau juga kesalahan, ya emang harus di tegur kalee..begitu juga dengan anak, ato bahkan suami ato istri kita, tapi mari ngomongnya dengan penuh kasih, tidak dengan amarah. Nah itu deh yang ngebedain, omongan kita itu , dengan si bapak yang terus merepet tadi..tanpa dia tedeng aling aling sama karyawannya.
Yakobus 3 : Dosa karena Lidah, adalah hal yang baik untuk selalu kita ingat.
Ayat 3 : Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ayat 5 : Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara perkara yang besar.
Ayat nya yang ke 9 : Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita, dan dengan Lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.
Ayat 10 : dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini saudara saudara ku, TIDAK BOLEH DEMIKIAN TERJADI
Ayat 11 : Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama ?
Ayat 12 : Saudara saudara ku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara ? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Pastinya ada banyak kesedihan serta sakit hati dan juga perkara yang tidak berguna, yang dapat kita hindarkan ,jika masing masing dari kita lebih baik dalam menggunakan mulut kita. Ngeliat tampang staff wanita si Bapak di coffee shop tadi, bener bener bikin saya sadar diri untuk belajar lebih kuat lagi, untuk ngekang mulut saya.Saya gak mau nyakitin orang kayak si Bapak itu…apalagi , saya kebanyakan berkutat di rumah , jadi saya gak mau nyakitin hati keluarga saya, dgn mulut yang tidak di kekang..
Emang gak gampang…tapi Lets learn deh…dan kalo susah bgt, better pake ini xi..xi..
4 komentar:
Hai mami keiko...
aku tertampar sama postingan ini, solanya akhir2 ini aku sering banget marahin salah satu staff admin di kantor. Dia lupaaaaaaaaaaaaaaaa terus bikin orang gregetan -__-" emank gak sampe keluar kata2 makian dari mulut aku. TAPIIII, kalo dia udh keterlaluan lupanya, kadang kala intonasi nada jadi DO tinggi... hehehehhe
Thx mom's untuk postingan ini, cukup menyadarkan. emank Tuhan baik yah, Dia bisa pakai media apa pun untuk mengingatkan kita. hehehe
Hi mami Kim... senang sekali kalo tulisannya memberkati :) buat saya pribadi ini juga pembelajaran berharga. Pengalaman liat org di omelin gitu bikin sedih BGT :( saya jadi sadar, betapa bahayanya mulut yg gak dikekang...Makanya sya posting ini, sbg pengingat saya juga buat jaga mulut baik2 , sama sama lah kita belajar..
Keep writing \(^^).. Tuhan selalu pakai segala sarana untuk membuat anak2 Nya belajar.
Mami Kimm...Peluk, aku baca blognya kemarin, Kimmy kesiram kopi panas perutnya...Mau nangis liat fotonya, secara dulu waktu kecil adikku jg pernah kesiram air panas, seluruh badannya, berhari hari di perban..karena lukanya parah bgt..Hope Kim cepet sembuh ya...Peluk buat mama kim biar sabar..byk belajar dr mama Kim buat tenang ngadepinnya..salut bgt !!! ( btw..knapa aku gak bisa komen di blog mama Kim ya ? )
Posting Komentar