Doa seorang Ibu
Terima kasih Tuhan,
Untuk hal hal yang harus kukerjakan;
Untuk tugas yang harus kutunaikan
Yang tak pernah benar benar selesai
Terima kasih untuk pakaian dan piring kotor
Yang menggunung dengan cepat
Terima kasih untuk semua mainan
Yang berserakan dilantai
Untuk sepatu sepatu berlumur lumpur kering
Yang berserakan didepan pintu
Terimakasih untuk bekas jari jari kotor
Dimeja dan dinding yang tadinya bersih
Terimakasih untuk dapur
Yang tidak pernah bersih
Semuanya adalah bukti bahwa aku diberkati
Tuhan menganugerahiku sebuah keluarga dan
Aku bisa hidup bahagia ditengah semua ini
( Sheila Hammock Gosney )
Rumah yang lantainya selalu berantakan dengan mainan, pakaian yang menggunung dengan cepat, dapur yang tidak pernah bersih, suara anak anak yang selalu terdengar, mempunyai anak kecil terlebih jika mereka masih batita adalah pekerjaan 24 jam. Satu selesai, ada lagi yang lain, yang ini beres yang itu sudah berantakan lagi. Bahkan ketika kita hendak beristirahat pun banyaknya pekerjaan membuat kita tidak dapat beristirahat dengan baik, takut lupa, padahal belum ini, belum itu, maka kita pun bangkit dari istirahat kita, berusaha untuk mengerjakan sesuatu yang tertunda. Alih alih kita merasa senang karena kita sudah mengerjakan segala sesuatunya sesuai dengan yang kita harapkan, yang terjadi malah sebaliknya, kelelahan luar biasa melanda kita, yang membuat kita menjadi begitu sensitive yang pada akhirnya ketika anak anak membutuhkan kita untuk menemaninya bermain, kita akan mudah marah, sehingga sisa hari itu pun dipenuhi dengan ke tidak nyamanan,.
Ibu, tugas kita adalah menjadi ibu, prioritas kita adalah bersama dengan anak anak kita, untuk itu kita harus membuat diri kita kuat, bahagia, segar, bersemangat, dan inovatif untuk kita bisa mendidik anak dengan baik.
Pada awalnya saya pun bertanya pada diri sendiri, bagaimana caranya saya bisa kuat? Karena saya perhatikan ,saya melangkah dengan begitu gontai, bagaimana caranya bahagia ? jika saya begitu khawatir, bahkan jika bayi saya bersin, bagaimana caranya saya bisa segar? Jika mandi saja jarang saya lakukan ( saya sangat malu mengakui ini ) Bagaimana caranya saya bisa bersemangat? Jika saya selalu berharap malam bisa lebih panjang waktunya? Dan bagaimana saya bisa inovatif? Jika saya tak pernah membaca buku, membaca tabloit ataupun menonton berita, ataupun sekedar mendengarkan radio. Rasanya kok aneh sekali, pasti ada yang salah dengan bagaimana cara saya melewati hari hari saya, sementara teman teman saya, ada yang tetap beraktivitas seperti biasa, tetap bekerja dan menjadi wanita karier walaupun dia telah memiliki dua orang anak. Dan saya rasa, mereka pun sebenarnya kewalahan menghadapi hari hari yang ada tapi mereka tetap beraktivitas seperti biasa, dan sepertinya dapat menikmati hidup dan tertawa. Tiba tiba ada perasaan merugi didalam diri saya, karena saya tidak bisa menikmati hari hari saya. Saya ingin menjalani hari hari yang jauh lebih indah, terutama karena sekarang kami telah memiliki buah hati. Dan seketika itu juga saya memutuskan untuk mencari keuntungan dari hari hari yang saya lewati, saya tidak ingin merugi lagi, karena sekarang bukan saya saja yang akan mendapatkan keuntungan dari hari yang baik, tapi tentunya anak dan suami saya. , So..saya memutuskan untuk berubah.
Saya adalah orang yang suka dengan keteraturan dan rutinitas, tapi dengan adanya bayi mungil jarang hal tersebut bisa menjadi kenyataan. Tapi saya sadar, saya akan frustasi jikalau segala sesuatunya mengalir begitu saja , jadi saya berusaha untuk mengubah segala sesuatu yang bisa saya ubah, itu adalah tekad saya. Saya belajar beberapa kali , jika kamu menginginkan sesuatu dengan teramat sangat , dan berusaha , dan meminta bantuanNya, maka biasanya saya akan mendapatkan apa yang saya inginkan. Dan apa yang saya impikan untuk bisa memulai lagi hari hari saya yang nota bene dirumah saja untuk tetap produktif pun akhirnya terjawab. Bermula dari sebuah Agenda hitam milik saya, ketika saya masih bekerja, saya menemukannya ketika saya sedang membereskan barang barang pribadi saya, saya melihat agenda saya sewaktu bekerja dulu. Agenda tersebut merekam aktivitas pribadi saya dan juga jadual jadual meeting para atasan serta jadual jadual penerbangan dan hal hal lain yang berkaitan dengan kantor. Sisa kas kecil, nama nama orang yang harus di hubungi hari itu, berkas berkas yang harus diselesaikan dan lain sebagainya.Satu buah buku dan itu merekam aktivitas saya dengan sangat baik. Jika selesai saya menandainya dengan kode F, jika harus tertunda ada kode WL. Saya tersenyum. Saya ingat, betapa menyenangkannnya ketika di akhir hari terlihat tugas tugas itu dapat terselesaikan dengan baik. Buku itu tidak pernah ketinggalan, selalu dibawa ( pulang dan pergi ) Well.. sometimes tertinggal dikantor juga sih.
Dan terpikir oleh saya, bisakah saya memakai cara seperti itu untuk membuat kehidupan saya sebagai seorang ibu lebih terorganisir? Yang tentunya akan membuat saya menjadi lebih bahagia, segar dan bersemangat?
Karena selama beberapa bulan ini, ( setelah saya menjadi seorang ibu ) hari hari yang saya jalani, seperti kabur, tanpa ada “sesuatu” yang sepertinya benar benar terjadi. Padahal saya yakin sekali kalau saya terjaga ketika melewati hari hari saya, tapi kenapa yang terlihat hanya dinding persegi empat kamar saya dan juga suara rengekan dan tangis anak saya? Pasti ada yang tidak beres dengan diri saya. Saya bermimpi untuk bisa membaca lagi, mendengarkan musik, serta melihat pemandangan yang lain, memiliki rasa selain rasa cemas dan tidak nyaman, saya ingin mengorganisir diri saya sendiri.Buku itu memberikan inspirasi untuk saya bisa memulai sesuatunya kembali . Saya berpikir jika seseorang memiliki jadual, atau apapun yang tertulis biasanya tulisan itu akan memanggil manggil dirinya untuk bisa dipenuhi. Untuk itulah banyak dari penulis motivasi terkenal seperti Jordan E. Ayan dalam bukunya Ten ways to free your creative spirit and find your great ideas ataupun Julia Cameron dalam bukunya The Artist’s way : A spiritual Path to Higher Creativity , menganjurkan kita untuk menulis, menulis apa saja,
Well… kita tak pernah tahu kalau kita tak mencobanya bukan?
Hari pertama dan kedua secara seksama saya perhatikan jadual harian putri saya ( kita tak akan bisa membuat jadual berdasarkan jam kita, it depends our baby )
Memiliki jadual untuk sehari hari akan membantu kita “mengendalikan waktu” , dan akan membuat hidup lebih mudah karena hari kita menjadi lebih teratur namun demikian kita juga harus belajar flexible, karena tak ada yang bias memprediksikan judual bayi kita.
Setelah saya mengamati bagaimana pola putri kecil saya, saya pun mulai menulliskan juadual, Saya membaginya dalam empat bagian
- Menuliskan judual rutin sang bayi ( dari bangun – tidur ) diantara jadualnya itu apa yang akan saya fokuskan hari itu, misalnya jam 11 siang sebelum makan siang aku membacakan cerita; Jam 2 siang sebelum tidur kedua bermain air
Dari jadual tersebutlah saya bisa melihat dalam seminggu , kegiatan apa lagi yang bisa dimainkan .
- Menuliskan perkembangan keterampilan putri saya dan hal hal lain yang berkaitan tentang dirinya , Apakah dia sakit, ataukah bertambah kosa katanya , apakah ia perlu baju baru , bahkan jika ada artikel yang berkaitan langsung dengan kondisi putrid saya, saya akan mengguntingnya dan menempelnya
- Menuliskan jadual pribadi saya sendiri Apakah ada jahitan yang harus diambil, Bahan makanan yang harus di beli, tagihan yang harus dibayar, undangan yang harus dihadiri, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Rumah tangga, bahkan diawal awal saya diet saya mencatat makanan apa yang masuk kedalam mulut saya, dan jenisnya apa saja.
- Dan yang terakhir, adalah sesuatu, yang tidak terklasifikasikan diantara ke tiga tersebut, sesuatu yang selalu berkelebatan, yang membuat saya terkadang terganggu, seperti gatal gatal ditelapak kaki, saya mengistilahkannya, contoh kecilnya, ketika saya membaca sesuatu, dan tulisan tersebut menginspirasikan saya akan sebuah puisi, atau tulisan , maka saya akan mencatatnya. Atau ketika menonton tv, dan acaranya menampilkan pantai tenang dan indah, terbersit sekali ingin pergi kepantai, maka saya akan mencari tau pantai pantai indah, dan terkadang merasa cukup puas “melihat pantai “ hanya didepan computer. Ataupun menuliskan sesuatu yang ingin sekali saya kerjakan, tapi harus ditunda karena belum ada nya waktu ataupun kesempatan, hal itu sangat berguna bagi saya, seperti pelepas yang baik, Seperti rahasia yang saya tahu suatu saat nanti , pasti akan terwujud.
Saya menuliskannnya pada waktu malam, dan malam berikutnya dievaluasi dan tentunya malam itu juga membuat jadual baru lagi untuk hari berikutnya.Rasanya senang sekali dapat melakukan apa yang kita rencanakan, walaupun tidak bisa seratus persen terselesaikan semua. Namun rasanya seperti prestasi yang luar biasa bagi saya. Menurut saya ini adalah suatu hal yang sangat baik, lewat kegiatan ini kita bisa mendokumentasikan kegiatan kita dan sekaligus melihat perkembangan anak kita.Sebenarnya banyak cara untuk membuat jadual, apakah dengan mencoret coret dikalender, dikomputer pribadi kita, ataupun handphone kita , itu semua tergantung pada kita, apa yang lebih membuat kita lebih dimudahkan, tapi saya mempunyai hobi untuk mencoret coret kertas kosong jadi saya lebih senang menuliskanya dalam buku agenda saya, saya termasuk orang yang konservatif dalam hal ini.
Apapun yang tertulis itu akan lebih baik, dan jika suatu saat nanti sang adik hadir lagi, maka buku tersebut, bisa menjadi panduan yang sangat inspiratif.Pada awalnya mungkin terasa susah dan membuang buang waktu saja. Namun setelah satu minggu kita lewati, rasanya akan lebih mudah karena sebuah pola sudah terbentuk, kita pun bisa membuatnya dengan mermakai kode kode sehingga tak perlu membuat catatan sampai berlembar lembar.
Tahukan ibu bahwa Para pemikir kreatif mulai dari Thomas Alfa Edison , Benjamin Franklin dan Leonardo Davinci hingga novelis terkenal Virginia Wolf mereka semuanya memanfaatkan jurnal dan buku catatan untuk merekam aktivitas serta gagasan mereka, apapun yang terlintas dibenak mereka, segera akan dituliskan, dan hasilnya adalah sesuatu yang mempengaruhi kehidupan peradapan dunia. Dan bagaimana dengan kita….? Apakah ada manfaatnya? Bagi saya pribadi hasilnya sungguh luar biasa, akhirnya keteraturan itu saya dapatkan kembali.Saya bisa melihat perkembangan putri saya secara terperinci, Saya bahkan bisa mempunyai waktu untuk membaca kembali, dan bukan hanya itu saja, saya bahkan memiliki begitu banyak idea untuk bisa menulis, seperti yang saya tulis diatas tadi, tidak penting apakah kelak memang buah pikiran saya itu dapat dinikmati banyak orang namun paling tidak untuk saat ini saya telah belajar untuk tidak mengkungkung pikiran dan energy saya. Jadi Ambil lah pinsil dan kertas untuk kita bisa meluruskan benang kusut yang terkadang membuat kita tersandung didalam kita menjalani hari hari yang telah Tuhan anugrahkan untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar